Sistem Informasi Desa Karangrau Sokaraja

shape shape
Gambar Artikel

SEJARAH DESA KARANGRAU

                                          SEJARAH DESA KARANGRAU 

Cikal bakal berdirinya desa karangrau tidak terlepas dari Sejarah lahirnya Kabupaten Banyumas dengan perkembangan sejarah pembagian wilayah dengan kolonial Belanda pada saat itu selalu diikuti oleh Bupati Mrapat IV. Awal sejarah  Kecamatan Sokaraja adalah saat itu Kerajaan Purbalingga dahulunya diperintah oleh Adipati Kertabangsa. Kertabangsa memerintahkan putranya, R. Kaligenteng, untuk mengambil atau meminjam harta warisan Brongsot Setan Kober sebagai syarat  menggantikan ayahnya sebagai adipati. Peninggalan ini kini menjadi milik Ki Gede Ngurean di Pertapaan Kendhang Bolong. Bersama Demang Sirongge, R. Kaligenteng adalah pestanya Ki Gede Ngurean untuk mengembangkan wilayah di Sokaraja. Kecamatan Sokaraja pada zaman dahulu merupakan sebuah Kadipaten yang dipimpin oleh seorang adipati/bupati yaitu Raden Jebugkusuma. Lalu, pemerintah Hindia Belanda menghapus dan menjadikan Sokaraja menjadi Kawedanan. Hingga akhirnya, tahun 1995 berubah menjadi sebuah kecamatan di bawah pemerintahan Kabupaten Banyumas. Kecamatan Sokaraja terbagi menjadi 18 Desa salah satunya adalah Desa Karangrau.

Babat Desa Karangrau diperkirakan diawali pada zaman neolitikum. Cikal bakal desa Karangrau didasarkan pada penemuan situs Batu Terapah di pedukuhan Sidamulya yang terletak di perbatasan Desa Karangrau dan Berkoh. Dari situs ini disimpulkan sudah ada kehidupan masyarakat di Desa Karangrau.

Batu Terapah awal mula kehidupan penduduk desa Karangrau


Dengan berkembangnya peradaban masyarakat lambat laun Wilayah Desa Karangrau menjadi pemukiman dan Konon pada zaman dahalu terdapat Pohon Rau yang mana ketinggian pohon Rau tersebut mencapai 30 meter sehingga tampak menjulang tinggi dan lebih tinggi dari pepohonan yang lain, dalam memetakan wilayah sebagai penunjukan lokasi orang-orang mengidentitaskan pemukiman penduduk itu menamakan Karangrau yang artinya pemukiman di area pohon Rau.

           Ilustras kehidupan masyarakat desa Karangrau pada Zaman dahulu

Karangrau berasal dari kata karang yang artinya pemukiman dan rau sebuah simbol pohon kemakmuran yang mempunyai arti sejahtera. Sejahtera yang di maksud adalah kecukupan pada 3 hal yang menjadi kebutuhan dasar orang hidup, yaitu kecukupan pangan, kecukupan sandang dan kecukupan papan atau tempat tinggal. Karangrau juga memiliki makna /arti yang menggambarkan bersatunya 3 pedukuhan yaiutu Karangrau Gunung, Karangrau Tengah dan Karangrau Glempang dan melebur bergabung menjadi satu. Di Desa Karangrau ada beberapa lokasi yang mempunyai unsur sejarah yaitu situs Batu Terapah dan Situs Sumur Badriman telah disebutkan diatas bahwa situs Batu Terapah yang menunjukan awal kehidupan di Karangrau adanya alat rumah tangga yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari pada masa itu. Situs sumur Badriman yang terletak di wilayah RW 3 berbatasan dengan Karangrau Tengah merupakan sumber mata air yang tak pernah surut walaupun dilanda kemarau Panjang karena airnya jernih akhirnya oleh masyarakat dibuat sendang sebagai air minum, tempat mencuci, mandi dan kebutuhan lainya. Grumbul Ngasinan dahulu dihuni oleh segelintir Kepala Keluarga dan lokasinya jauh dari pemukiman penduduk karena letaknya jauh dan dihuni oleh pindahan dari wilayah lain akhirnya dinamakan Pengasingan yang lambat laun dinamakan grumbul Ngasinan. Grumbul Karanggude masuk dalam wilayah Kadus II dinamakan Karangude karena pemukiman penduduk dimana ana pertemuan antara sungai Kalibakal dan Sungai Kalibener yang menjadi satu menjadi sungai Kalibener yang awalnya kecil menjadi sungai besar atau dalam Bahasa jawa gede yang artinya besar dan lambat laun dinamkan Karanggude. Karangrau Gunung pemukiman ini masuk dalam wilayah Kadus I berbatasan dengan Kelurahan Berkoh dinamakan Karangrau Gunung karena secara topografis kondisi tanahnya lebih tinggi dari wilayah yang lain maka pemukiman ini dinamakan Karangrau Gunung. Grumbul Glempang masuk dalam wilayah Kadus II dinamakan Glempang asal usulnya karena terjadi pertumbuhan penduduk yang relative cepat perubahan fungsi lahan dari pesawahan, pekarangan dan kebun berubah menjadi pemukiman secara progresih atau yang disebut tumpah ruah istilah dalam Bahasa jawa glimpang atau tumpah. Dengan berkembangnya waktu wilayah tersebut dinamakan grumbul Glempang.

           Ilustrasi acara rembug warga desa Karangrau pada zaman dahulu

Pada masa abad pertengahan wilayah Jawa Tengah dikuasai oleh dua kerajaan yaitu Kerajaan Mataram dan Kerajaan Pajajaran dan masing masing kerajaan menganggap bahwa daerah Banyumas sebagai wilayah transisi dengan batas-batas wilyah yang kurang jelas sehingga kedua kerajaan tidak berani untuk menguasai wilayah tersebut. Setelah pecah perang Diponegoro tahun 1925-1930 dan Kerajaan Mataram jatuh di tangan Belanda wilayah Banyumas mulai berkembang dan dibangun sarana prasarana.

Tata Pemerintahanpun mulai diatur, menurut sejarah Desa Karangrau awalnya masuk Wilayah adminstratip Kecamatan Patikraja dan termasuk Kelurahan Teluk. Setelah berjalan beberapa dekade Lambat laun karena pengurusan administrasi terkendala dengan jarak tempuh akhirnya Desa Karangrau masuk ke wilayah adminstratip Kecamatan Sokaraja yang lebih dekat dengan kantor Kecamatan Sokaraja secara geografis dan Kelurahan Teluk Masuk Wilayah administratip Purwokerto Selatan. Dari sejak terbentuknya pemerintahan desa Karangrau sudah 5 orang menjabat sebagai Kepala Desa adalah sebagai berikut :

 

 

No.

Nama

Masa Jabatan

Keterangan

1.

Kartiker

1953-1955

Masa Revolusi

2.

Siswopranoto

1956-1988

Masa Orde Lama dan Orde baru

3.

Radisan

1989-1997

Masa Pembangunan

4.

Sudar

1998-2007

Masa Reformasi

5.

Sugiyono

2009- sekarang

Menjadi Desa Mandiri

 

 

Struktur Organisai dan Tata Pemerintahan Desa Karangrau Sekarang adalah sebagai berikut :

 

 

No.

Nama

 Jabatan

Mulai Dinas

1.

 Sugiyono

Kepala Desa

Tahun 2009 ( 3 pride)

2.

 Tutur Budiharto, SE

 Sekretaris Desa

Tahun 2007

3.

Kusdiarto

Kadus I

Tahun 2007

4.

Misto Waluyo

Kadus II

Tahun 2007

5.

Sodikun, Amd

Kasi Pemerintahan

Tahun 2010

6.

Anang Mulyanto

Kasi Kesejahteraan

Tahun 2007

7.

Fajar Sayogi, SE

Kasi Pelayanan

Tahun 2017

8.

Anggun Yuan Ariska, Amd

Kaur Keuangan

Tahun 2017

9.

Riyani

Kaur TU dan Umum

Tahun 2010

 

 

 

Tenaga  Honorer untuk membantu kegiatan pelayan terhadap masyarakat :

 

No.

Nama

Masa Jabatan

Mulai Bekerja

1.

Adi Sutarko

Kebersihan/Keamanan

Tahun 2019

2.

 Triyono, SE

Kayim

Tahun 2022


Tulis Komentar